Sabtu, 07 Maret 2009

Syair

Harapan Sang Anak

Sebuah titik menangis mengaharapkan garis
Garis yang lurus yang selalu membawanya kepada kebahagiaan
Tapi… titik hanya meratapi kesedihannya
Dia tidak mendapatkan kebahagiaan yang sempurna
Mereka tidak mengerti arti kebahagiaan
Sebenarnya mereka hanya mementingkan kepribadian masing-masing
Seorang anak tidak dapat harus dipaksa terus oleh orang tuanya
Menangis bagaikan mendapat musibah yang selalu dihadapinya
Tekanan demi tekanan selalu didapatnya
Hingga seorang anak stress, gila keinginan
Mengapa? Mengapa mereka susah sekali untuk mengerti?
Perbedaan antara dulu dan sekarang
Antara kesenangan dan kepedihan
Cinta anak kepada kedua orang tuanya
Memang tidak akan berubah
Bila anak itu tidak diberi kebebasan
Untuk berpikir memilih cara hidup dan belajar sendiri
Seorang anak butuh sekali perhatian
Dan butuh sekali harapan
Agar orang tua dapat mengerti keadaan anaknya

Salwa SHY
23 Desember 2002

Syair

Menanti Syurga

Setiap darahku mengalir deras
Mengitari tiap lekuk sudut tubuhku
Dan jantung berdetak seiring gerakanku
Dag, dig, dug aku merasa takut
Seolah-olah badai yang dahsyat akan menghampiriku
Ternyata bukan hanya badai yang terasa dalam kehidupanku
Melainkan guncangan yang mengumbang ambing
Setiap gerak-geriku, langkahku…
Semangatku bahkan mematahkan hatiku
Hati yang baru saja terisolasi
Akibat terpecah pada kehidupan masa laluku
Kini solasi itu telah menunjukan kelemahannya
Karena terkena air yang keruh
Yang masuk ke dalamnya
Sehingga ia tidak dapat merekat dengan baik
Syurga ya….
Yang kun anti hanyalah sebuah syurga
Syurga abadi….
Di situ aku merasa labih nyaman
Tanpa harus memikirkan bencana
Yang telah aku alami
Syurga yang penuh kedamaian
Keceriaan dan kepuasan
Namun apakah akan benar-benar ada syurga untukku?

Salwa SHY
20 Desember 2006

Syair
Permasalahan Cinta

Seorang wanita resah
Resah mencari jawaban seorang pria
Memang cinta membutakan hati
Tapi semua itu akan ada jawabannya
Secarik kertas tertulis namanya
Selembar foto terpamapang dirinya
Oh inikah yang disebut kesetiaan
Yang tidak pernah akan melupakan masa lalunya
Benci aku akan janji-janji
Benci aku mendengar kata-kata manis
Karena mungkin saja semua itu hanyalah bualan
Ih apa maksudnya bertingkah seperti itu
Bila seorang pria benar-benar tulus mencintai
Pasti ia akan menerima apa adanya
Tidak terikat dalam sebuah perjanjian
Apakah mungkin seorang pria mampu melakukannya
Mungkin terkadang cinta sungguhan meragukan hati
Karena bukan seorang saja yang bercinta
Tapi mungkin lebih banyak dari dua orang
Ah memang cinta bikin pusing
Merayu-rayu atas dasar cinta
Memang dapat diterima
Tapi dengan cara itu
Orangpun dapat meragukannya
Bagaimana ya cara menghadapinya
Mungkin hanya dengan kesabaran
Mungkin juga kita harus siap
Menerima pahit dan manis saat bercinta

Salwa SHY
17 Juni 2004

Kemandirian

Pengertian kemandirian
Menurut kamus besar edisi ketiga, Kemandirian didefinisikan sebagai hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain.(Dep. Pendidikan Nasional, 2000) Dan pengertian lain dari kemandirian adalah suatu sikap yang ditandai oleh adanya kepercayaan diri.
Kemandirian (independence) merupakan suatu kemampuan individu untuk mengatur dirinya sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain.(Lamman dkk, 1988) Hal yang senada juga diungkapkan oleh Brawer (1973) bahwa kemandirian merupakan perilaku yang terdapat pada seseorang yang timbul karena dorongan dari dalam dirinya sendiri, bukan karena pengaruh orang lain. Sedangkan Jhonson dan Medinnnus (1969) mengemukakan bahwa independent merupakan perilaku yang aktivitasnya berdasarkan kemampuan sendiri karena mendapatkan kepuasan atas perilaku eksploratif, mampu memanipulasi lingkungan dan mampu berinteraksi dengan teman sebayanya. Menurut Maslow (199hn4) mengmukakan bahwa kemandirian merupakan salah satu dari tingkat kebutuhan manusia yang disebut sebagai kebutuhan otonomi, dan tercantum dalam kebutuhan akan penghargaan. Ia juga menambahkan bahwa seorang yang mencapai aktualisasi diri memiliki sifat-sifat khusus pengaktualisasi yang salah satunya yaitu kebutuhan akan privasi dan independensi, dimana orang yang mengaktualisasikan diri dalam memenuhi kebutuhannya tidak membutuhkan orang lain.
Tingkat kemandirian seseorang dapat dibedakan antara orang yang mempunyai tingkat kemandirian tinggi dan rendah. Sehubungan dengan itu menurut Beller dalam Johnson dan Medinnus (1964) orang yang mempunyai kemandirian rendah biasanya memiliki cirri khusus antara lain mencari bantuan, mencari perhatian, mencari pengarahan, mencari dukungan pada orang lain.
2.2.2 Ciri-Ciri Sikap Mandiri
Ciri-ciri sikap mandiri menurut Spencer dan Kass (1970) mengatakan bahwa cirri-ciri sikap mandiri itu adalah:
a. Mampu mengambil inisiatif
b. Mampu mengatasi masalah
c. Penuh ketekunan
d. Memeperoleh kepuasan dari usahanya
e. Berusaha menjalankan sesuatu tanpa bantuan orang lain.
2.2.3 Aspek-Aspek kemandirian
Aspek-aspek kemandirian diantaranya:
1. Kebebasan
2. Penagmbilan keputusan
3. Kontrol diri
4. Ketegasan diri atau sikap asertif
5. Tanggung jawab (Lamman dkk, 1988)
2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kemandirian
Ada beberapa yang mempengaruhi peerkembangan kemandirian berikut pendapat para ahli tentang faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Intelegensi
Anak dapat dikatakan mempunyai kecerdasan (intelegensi) yang baik jika ia mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.(Gunarsa dan Gunarsa, 2006)
b. Kebudayaan
Kebudayaan yang berbeda akan menyebabkan perbedaan norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam lingkungan keluarga, sehingga tindak tanduk suku tertentu akan berbeda dengan suku yang lainnya.(Sarwono, 1997)
c. Pola Asuh Orang Tua
Pola pengasuhan keluarga seperti sikap orang tua, kebiasaan keluarga, dan pandangan keluarga akan mempengaruhi pembentukan kemandirian anak. Keluraga yang membiasakan anak-anaknya diberi kesempatan untuk mandiri sejak dini, akan menumbuhkan kemandirian pada anak-anaknya.
d. Tingkat pendidikan orang tua
Orang yang paling dekat atau yang paling sering berhubungan dengan anak dalam keluarga pada umumnya adalah ibu, sehingga sikap ibu merupakan faktor yang penting dalam perkembangan anak. Tingkat pendidikan ibu akan mempengaruhi sikap dan tingkah lakunya dalam menghadapi anak-anaknya artinya ibu yang berpendidikan akan bersikap lebih baik.
e. Usia
Kemandirian dapat dilihat sejak individu maih kecil, dan akan terus berkembang sehingga akhirnya akan menjadi sifat-sifat yang relative menetap pada masa remaja.(Smart dan Smart, 1978)
f. Jumlah anak dalam keluarga
Keluarga yang mempengaruhi kemungkinan paling besar untuk memperlakukan anak secara demokrasi adalah keluarga kecil. Didorong untuk memegang peran yang dipilihnya sendiri. Anak didorong untuk berprestasi. (Hurlock)
Pentingnya Kemandirian
Kemandirian sudah mulai berkembang jauh sebelum mencapai tahap dewasa. Hal ini bisa dilihat dari kebiasaan seorang anak kecil yang kerap mengatakan ‘tidak’ terhadap berbagai hal yang diminta atau disuruh untuk dilakukan oleh orang tua atau pengasuhnya. Dari contoh ini terlihat bahwa dari sejak dini seorang individu selalu mencoba untuk terlepas dari orang lain dan memiliki ‘kekuasaan’ atas dirinya sendiri. Kemandirian berkembang pada tiap tahapan sesuai dengan usia dan tuntunan pada tiap tahapnya.

Komunikasi

Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi yaitu ‘komunikasi’ atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin comunicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi, apabila dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang diperbincangkan.(Onong Uchjana Effendi,2004)
Dalam kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga, komunikasi didefinisikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita diantara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.(Pusat Bahasa Dep. Pendidikan Nasional,2000)
Sedangkan dalam kamus komunikasi dijelaskan bahwa, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan, berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan, dan sebagainya. Yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, atau perilaku. (Onong Uchjana Effendi,1990)
Komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) pada orang lain (komunikan). Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini, yang muncul dari pendapat. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. (Onong Uchjana Effendi,2005)
Dance (1967) mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha “menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal”, ketika lambang-lambang tersebut bertindak sebagai stimuli. Raymond S Ross (1974:b7) mendefinisikan komunikasi sebagai proses transaksional yang meliputi pemisahan, dan pemilihan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga membentu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respons yang sama dengan yang dimaksud dengan sumber. (Jalaluddin Rakhmat,2005)
Dari beberapa definisi komunikasi yang dikemukakan di atas, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan informasi oleh seseorang kepada orang lain untuk memperoleh informasi dan tujuan.
Sedangkan yang dimaksud komunikasi antara orang tua dan anak adalah penyampaian atau penerimaan suatu pesan sebagai paduan pikiran, berupa informasi, kepercayaan, harapan, imbauan dan sebagainya yang dilakukan orang tua kepada anaknya secara langsung atau tidak langsung untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.1.2 Unsur-unsur komunikasi
Berdasarkan paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya The Structure and Function of communication in Society, menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur, yaitu:
1 Komunikator (Communicator), yaitu orang yang menyampaikan pesan.
2 Pesan (Message), yaitu pernyataan yang didukung oleh lambang.
3 Media (Channel Media), yaitu sarana yang mendukung pesan.
4 Komunikan (Communicant), yaitu orang yang menerima pesan.
5 Efek (Effect), yaitu dampak sebagai pengaruh dari pesan. (Onong Uchjana, 2005).
Sedangkan Djamarah (2004) menjelaskan bahwa komponen komunikasi terdiri dari tiga unsur, yaitu:
1. Komunikator sebagai pengiriman pesan.
2. Komunikan sebagai penerima pesan.
3. Pesan yang disampaikan.
2.1.3 Bentuk-Bentuk Komunikasi
Bentuk-bentuk yang sering digunkan antara lain yaitu:
1. Komunikasi Langsung, diantaranya: Komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok.
2. Komunikasi Tidak Langsung, diantaranya: Komunikasi bermedia massa dan komunikasi bemedia nirmassa.
Dari bentuk-bentuk komunkasi tersebut, maka hubungan orang tua dengan anak dalam sebuah keluarga merupakan komunikasi antar pribadi yang dinilai paling efektif dalam merubah sikap, kepercayaan, opini atau pendapat orang.
Oleh karena itu, maka bentuk komunikasi antar pribadi sering digunakan untuk melancarkan komunikasi persuasive, yaitu suatu teknik komunikasi secara psikologis yang sifatnya halus, berupa ajakan, bujukan, atau rayuan.(Effendi,2004)
Menurut Thomas Gordon (1989) salah satu cara yang paling tepat dilakukan oleh orang tua dalam berkomunikasi dengan anaknya ialah menjadi pendengar yang baik, tidak perlu menyediakan jadwal khusus bagi mereka untuk dapat bertemu dan berkumpul dengan orang tuanya, karena hal seperti itu justru akan hanya membatasi kebebasan anak dalam mengungkapkan perasaannya.
Keluarga (dalam hal ini orang tua) merupakan lingkungan pendidikan paling utama bagi anak-anaknya, sejak anak itu lahir hingga dewasa. Hubungan antara orang tua dengan anak yang mengandung unsur-unsur edukatif harus tetap terjalin.
Dr. Thomas Gordon dalam bukunya Parent Effectiviness Training, Berpendapat bahwa anak-anak akan labih terbuka untuk menerima pendapat orang tua, bila orang tua mau mendengar pendapatnya lebih dahulu.(Sobur,1991)
2.1.4 Fungsi Komunikasi Orang Tua dengan Anak.
Fungsi komunikasi secara umum yaitu, menyampaikan informasi (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertain), mempengaruhi (to influence).
Komunikasi mempunyai peranan yang tiak bisa diabaikan begitu saja dalam keluarga, karena dalam keluarga selalu terjadi proses komunikasi antar anggotanya, yang biasanya paling sedikit terdiridari suami isteri dan anak. Komunikasi bagi anak merupakan sebuah kebutuhan terutama bila anak mengahadapi berbagai masalah atau kesulitan disekolahdan juga dalam rangka membangun dirinya menjadi manusia dewasa yang diharapkan.(Effendi, 2005)

PUISI Qu

Keputus Asaan

Setiap aku menangis tidak ada peri yang dapat menolongku
Tak juga seekor kucing yang selama ini aku pelihara
Sesak begitu sesak nafasku
Ketika mendenga perkataan yang mereka lontarkan kepadaku
Jerit ratapan jiwa
Selalu bersemayam dihati
Yang selalu menanti terang rembulan di malam hari
Haruskah aku berpaling dari dunia fana ini
Dan kembali kepada dunia baru
Yang aku belum pernah mengenalnya

Salwa SHY
18 Juni 2004

Jatuh cinta

Rasa yang dulu pernah ku tanam
Tak sedalam yang kini ku rasa
Membuat bibir dan lidah ini
Untuk berucap bahwa :
Aku menyayangimu
Aku menyukaimu
Kau adalah pilihan hatiku saat ini
Dan yang selalu merindukanmu
Kebencian merasuk
Namun kau tetap menenangkan hati ini
Dan kau adalah anugerah terindah
Yang ku dapatkan saat ini

Salwa SHY
19 Juni 2004

Penyesalan yang tak menentu

Penyesalan yang ku rasa
Tak dapat ku ungkap
Perjanjian yang ku buat dengannya
Tak dapat ku genggam
Bersama pelukan bantal dan buku diary
Ku curahkan seluruh hati ini
Kebimbangan akan perjanjian ini
Merasuk dalam diri perempuan ini
Kau yang ku kenal sejak lama
Meragukan diri di hati ini
Bimbang akankah kau benar-benar memilikiku
Ataukah kau hanya ingin mendapatkanku semata
Bintang cintaku berikan jawaban atas semua ini

Ayu Rianti
Editor : Salwa SHY

Apakah cinta

Cinta datang ku tak mengerti
Cinta pergi ku pahami
Datang pergi silih berganti
Seperti resah, gundah, bimbang dalam hatiku
Ku sesali menyakitkan
Ku tinggalkan menyedihkan
Ku akhiri sepi sendiri
Ku simpan sendiri
Dalam memoriku
Ku kenang dalam kalbuku
Dan kututup lagi

Fatin Hamamah
Editor : Salwa SHY
15 Juni 2004